Menurut
Rochiati Wiriaatmadja (2006), penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian
yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya secara kolaboratif, guru tidak melakukan penelitian sendiri, ada
kemungkinan berkolaborasi atau bekerja sama dengan sesama guru. Secara
partisipatif bersama-sama mitra peneliti akan melaksanakan penelitian ini
langkah demi langkah.
PTK (penelitian tindakan kelas) merupakan suatu penelitian tindakan yang
akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan
sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian
tindakan kelas muncul dari lamunan peneliti. Dalam PTK, peneliti atau guru
dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama dengan guru lain dia
dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat pada segi aspek interaksinya
dalam proses pembelajaran. Dalam PTK, guru secara reflektif (dapat
menganalisis, mensintesis) terhadap apa yang telah terjadi di kelas. Dalam hal
ini berarti dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006).
Tujuan utama PTK adalah untuk memcahkan permasalahan nyata yang terjadi di
dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan
masalah tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut tidak
dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK, juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya.
(Suhardjono, 2006).
Menurut Suwarsih Madya (2008), ada beberapa langkah dalam melaksanakan PTK.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi dan
merumuskan masalah; b. Menganalisis masalah; c. Merumuskan hipotesis tindakan;
d. Membuat rencana tindakan dan pemantauannya; e. Melaksanakan tindakan dan
mengamatinya; f. Mengolah dan menafsirkan data; dan g. Melaporkan.
Jumadi (2008), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom
action research) adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari
tindakan-tindakan tersebut. PTK mempunyai karakteristik yaitu:
a. Bersifat situasional kontekstual, terkait dengan
kegiatan mendiagnosis dan memecahkan masalah dalam konteks tertentu.
b. Menggunakan pendekatan kolaboratif.
c. Bersifat partisipatori, masing-masing anggota tim ikut
mengambil bagian dalam pelaksanaan penelitiannya.
d. Bersifat self evaluative, peneliti melakukan evaluasi
sendiri secara kontinyu untuk meningkatkan praktik kerja.
e. Prosedur PTK bersifat on-the-spot yang didesain
untuk menangani masalah konkret yang ada di tempat itu juga.
f. Memiliki sifat keluesan dan adaptif.
Sedangkan manfaat penelitian tindakan kelas antara lain:
a. Sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan
dengan diagnosis dalam situasi tertentu.
b. Sebagai alat pelatihan dalam jabatan sehingga
membekali guru dengan keterampilan, metode dan teknik mengajar yang baru,
mempertajam kemampuan analisis dan mempertinggi kesadaran atas kelebihan dan
kekurangan pada dirinya.
c. Sebagai alat memperkenalkan pendekatan tambahan yang
inovatif pada pembelajaran.
d. Sebagai alat meningkatkan komunikasi antara guru di lapangan
dan peneliti akademis.
e. Sebagai alat untuk menyediakan alternatif yang lebih
baik untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif, impresionistik dalam
memecahkan masalah dalam kelas.