Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
Di
tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar
untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
TUJUAN MATA PELAJARAN IPA
Mata
Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampua sebagai
berikut.
- Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
- Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
- Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
- Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
- Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
- Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
- Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Ruang
Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.
- Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
- Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
- Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana
- Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Karakterisitik Anak SD
Sebagaimana dikemukakan oleh Angela
Anning (1994) perkembangan belajar anak itu sebagai berikut
1. Kemampuan berfikir anak itu berkembang secara
sekuensial dari kongkrit menuju abstrak.
2.
Anak harus
siap menuju ke tahap perkembangan berikutnya dan tidak boleh dipaksakan untuk
bergerak menuju tahapperkembangan kognitif yang lebih tinggi, misalnya:dalam
hal membaca permulaan, mengingat angka,dan belajar konservasi.
3.
Anak
belajar melalui pengalaman-pengalaman langsung, khususnya melalui aktivitas
bermain.
4.
Anak
memerlukan pengembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunaka secara
efektif di sekolah.
5.
Perkembangan
sosial anak bergerak dari egosentris menuju kepada kemampuan untuk berempati
dengan yang lain.
6.
Setiap anak
sebagai seiorang individu, masing-masing memiliki cara belajar yang unik.
Karakteristik pertumbuhan
kejiwaan sebagai berikut.
1.
Pertumbuhan
fisik dan motorik maju pesat.
2.
Kehidupan
sosialnya diperkaya dalam hal kemampuan, kerjasama juga bersaing dan kehidupan
kelompok sebaya.
3.
Semakin
menyadari diri selain mempunyai keinginan, perasaan tertentu dan minat
tertentu.
4.
Kemampuan
berfikirnya masih dalam tingkatan persepsional.
5.
Dalam
bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan jenis yang menjadi
dasar adalah perhatian dan pengalaman yang sama.
6.
Mempunyai
kesanggupan untuk memahami hubungan sebab akibat.
7.
Ketergantungan
kepada orang dewasa semakin berkurang dan kurang memerlukan perlindungan orang
dewasa (tim dosen FIP IKIP Malang, 1980 dalam Drs. Suharjo, M. S., M.A)
Karakteristik utama siswa sekolah dasar
adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan
bidang, di antaranya adalah perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam
kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak.
Menurut Erikson perkembangan
psikososial pada usia enam sampai pubertas, anak mulai memasuki dunia
pengetahuan dan dunia kerja yang luas. Peristiwa penting pada tahap ini anak
mulai masuk sekolah, mulai dihadapkan dengan tekhnologi masyarakat, di samping
itu proses belajar mereka tidak hanya terjadi di sekolah.
Sedangkan menurut Thornburg (1984)
anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang, barang kali tidak
perlu lagi diragukan keberaniannya. Setiap anak sekolah dasar sedang berada
dalam perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku
mereka dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Menurut
Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan intelektual yaitu :
kedewasaan (maturation), pengalaman
fisik (physical experience), penyalaman logika matematika (logical mathematical experience), transmisi sosial (social transmission), dan proses keseimbangan (equilibriun) atau proses pengaturan sendiri (self-regulation ) Erikson
mengatakan bahwa anak usia sekolah dasar tertarik terhadap pencapaian hasil
belajar.
Piaget mengidentifikasikan tahapan
perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu:
- Tahap sensorik motor usia 0-2 tahun.
- Tahap operasional usia 2-6 tahun
- Tahap opersional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun.
- Tahap operasional formal usia 11 atau 12 tahun ke atas.
Berdasarkan uraian di
atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional kongkrit, pada tahap
ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat pada fakta-fakta
perseptual, artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada
objek-objek kongkrit, dan mampu melakukan konservasi.
Nasution (1992) mengatakan bahwa masa
kelas tinggi sekolah dasar mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut :
- Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit
- Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar
- Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor
- Pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri
- Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah
- Anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.
Seperti dikatakan
Darmodjo (1992) anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami
perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan
badaniyah, di mana kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut
tidak sama, sehingga terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga
aspek tersebut.
Karakteristiknya antara lain:
- Senang bermain
- Senang bergerak
- Senang bekerja dalam kelompok
- Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
- Anak cengeng dan manja
- Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
- Senang diperhatikan
- Senang meniru